Awalnya, para pedagang yang berasal dari India
melakukan perdagangan di Indonesia melalui jalur darat. Tetapi ketika jalur
perdagangan tidak lagi melalui darat, dengan melalui jalur laut. Mereka masuk
ke Indonesia melalui salat malaka. menurut
Claudius Ptolomeus (Yunani) didorong oleh kekayaan Indonesia akan emas, perak,
cengkih, dan lada yang menarik para pedagang mancanegara. Hubungan perdagangan
ini telah berlangsung sejak sekitar abad ke-5 M.
Pada dasarnya teori
masuknya agama hindu budha di Indonesia dapat dibagi menjadi dua pandangan. Pendapat pertama menekankan pada peran aktif dari
orang-orang India dalam menyebarkan Hindu-Budha (teori Waisya, teori Ksatria,
dan teori Brahmana. Pendapat kedua mengemukakan peran aktif orang-orang
Indonesia dalam menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia (teori Arus Balik).
Berikut ini merupakan
teori-teori masuknya agama hindu budha di Indonesia.
- Teori Brahmana
Yang mengusung
teori brahmana ini adalah Van Luer, yang mengatakan bahwa kebudayaan
Hindu-Budha dibawa ke Indonesia oleh kamu brahmana atau para ahli agama yang diundang
sendiri oleh penguasa di Indonesia. Orang Indonesia mengundang meeka untuk
mengadakan upacara abhiseka secara hindu.
Tetapi
teori ini memiliki kelemahan yaitu adanya aturan bahwa seorang brahmana
dilarang keluar dari negerinya sehingga tidak mungkin menyiarkan agama hindu.
- Teori Ksatria.
Teori
ini dikemukakan oleh CC Berg, Mejumdar, Nehru, dan FDK. Bosch. Teori ini berisi
tentang pada masa itu terjadi perang antara golongan brahmana dengan golongan
ksatria. Lalu golongan ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia dan
mendirikan kerajaan serta menyebarkan agama hindu.
Tapi
teori ksatria ini memiliki kelemahan yaitu Indonesia tidak pernah dikuasai oleh
India dan tidak mungkin sorang pelarian menjadi raja di tempat baru.
- Teori Waisya
Teori diusung
oleh NJ. Krom. Dalam teori ini yang menyebarkan ajaran Hindu di Indonesia
adalah golongan waisya atau pedagang. Karena telah ada perdagangan Indo Cina di
Indonesia yang bergantung dengan sistem angin muson, jadi para pedangan India
menunggu beberapa lama untuk pergantian arah angin. Sembari menunggu pergantian
arah angin tersebut mereka beraslimilasi dengan penduduk pribumi.
- Teori Waisya
Teori
diusung oleh NJ. Krom. Dalam teori ini yang menyebarkan ajaran Hindu di
Indonesia adalah golongan waisya atau pedagang. Karena telah ada perdagangan
Indo Cina di Indonesia yang bergantung dengan sistem angin muson, jadi para
pedangan India menunggu beberapa lama untuk pergantian arah angin. Sembari
menunggu pergantian arah angin tersebut mereka beraslimilasi dengan penduduk
pribumi.
- Teori Sudra.
Teori
ini diusung oleh banyak orang. Para sudra (budak) yang datang ke Indonesia
berusaha untuk memperbaiki nasib di Indonesia.
- Teori nasional.
Teori ini
menyatakan bahwa orang Indonesia aktif mendalami ajaran agama hindu. Setelah mereka
dinobatkan menjadi seorang hindu. Kemudian mereka dengan giat menyebarkan agama
hindu dalam segala aktivitasnya. Di masa ini ada golongan para cendekiawan yang
disebut “Clerk”.
Hal yang
dilakukan para brahmana dalam proses penghinduan yaitu :
a. Abhiseka = upacara penobatan raja
b. Vratyastoma = upacara penyucian diri atau
pemberian kasta
c.
Castra =
cara membuat mantra
Teori Arus Balik
Teori ini
menyatkan bahwa, setelah orang Indonesia mencari ilmu tentang agama hindu
dengan orang-orang asing. Lalu mereka menyebarkannya di kampung halamannya.
Sumber :
http://fannyndep.blogspot.com/2012/03/teori-masuk-dan-berkembangnya-agama.html
http://www.gurusejarah.com/2014/09/teori-masuknya-agama-dan-kebudayaan.html
http://www.ilmukaula.com/2014/01/teori-masuknya-agama-hindu-budha-di.html
0 komentar:
Posting Komentar